FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT DALAM
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah, pembangunan
kesehatan merupakan proses untuk melakukan perubahan dalam bidang
kesehatan atau dapat juga diartikan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan
dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa,
negara dan pemerintah dalam bidang kesehatan, menuju modernitas dalam rangka
meningkatkan kualitas kesehatan bangsa. Sedangkan Ginanjar Kartasasmita (1994)
memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses
perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana
dalam bidang kesehatan”.
Faktor Pendorong
dan Penghambat Pembangunan kesehatan
1. Disparitas
Status Kesehatan
Disparitas adalah perbedaan jarak ; adanya upah yang diterima oleh para
pekerja pabrik itu. Menghalangi pemiliknya untuk mendapatkan hak kesehatan yang
layak. , masyarakat, media massa, politikus bahkan insan kesehatan masih
memandang hak kesehatan hanya pada hak untuk memperoleh pelayanan kuratif di
rumah sakit dan puskesmas . Meskipun secara nasional kualitas kesehatan
masyarakat telah meningkat namun disparitas antar tingkat sosial ekonomi dan
antar wilayah masih cukup tinggi. Selama ini kesehatan dianggap sebagai barang yang
mahal, kesehatan di Indonesia hanya untuk kalangan berpunya ‘orang miskin
dilarang sakit’ . Tragis, mengingat kekayaan Indonesia yang begitu tetapi tidak
ada pertanggung jawaban tentang keberadaan SDA tersebut.
2. Beban
Ganda Penyakit
|
3. Kinerja
Pelayanan yang Rendah
Kinerja kesehatan
merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan
penduduk. Rendahnya kualitas pelayanan kesehatan yang ditandai dengan masih di
bawah standarnya kualitas pelayanan sebagian rumah sakit daerah serta
keterbatasan tenaga kesehatan juga menjadi tantangan yang harus segera di atas.
Hingga saat ini jumlah dan distribusi dokter, bidan serta perawat belum merata
dimana disparitas rasio dokter umum per 100.000 penduduk antar wilayah masih
tinggi. Indonesia mengalami kekurangan pada hampir semua tenaga kesehatan yang
diperlukan
4. Perilaku Masyarakat yang Kurang Mendukung
Hidup Bersih
Dewasa ini sikap masyarakat Indonesia juga sama buruknya dengan sistem
yang mengatur kesehatan. Sungai di Jakarta kini mengalami perubahan fungsi,
fungsi sungai bukan lagi menjadi tata perairan kota tapi tempat sampah umum.
Belum lagi ada masyarakat yang MCK di sungai, begitu pula di sebagian wilayah
pedesaan Indonesia kesadaraan akan pentingnya kesehatan belum kita temukan di
masyarakat kita.
5. Rendahnya
Kondisi Kesehatan Lingkungan
Rendahnya
pembangunan ekonomi yang belum merata adalah biang keladi pokok masalah ini . Hal
tersebut menimbulkan kesenjangan soasial baik papan, sandang dan pangan.
Pertanyaan mengapa kesehatan lebih banyak dialamai oleh orang tak berpunya ?
Mungkin jawabannya adalah karena lingkungan tempat tinggal yang buruk.
Kesehatan Indonesia
berada pada kondisi yang saat buruk, pembangunan kesehatan di Indonesia, dapat
dilihat dari berbagai penghambat serta langkah pendorong untuk mengatasinya .
Minimnya pelayan kesehatan, dan rendahnya pelayanan kesehatan adalah salah satu
penghambat pembangunan kesehatan . Adat kebiasaan masyarakat, serta keadaan
ekonomi dan pendidikan turut ikut andil dalam hal ini.
|
0 komentar:
Post a Comment